Kamis, 04 April 2019

Takaran Pemberian Susu pada Cempe yang di Gantikan dengan Susu Sapi


Peternakan Kambing Perah di Nusantara secara Umum dan Secara Khusus di Kabupaten Blitar masih belum menerapkan manajemen yang bagus untuk meningkatkan efisiensi biaya produksinya. Peternak kebanyakan menerapkan metode yang tradisional untuk peternakan kambingnya, itu bisa di lihat dengan perkembangan ternak kambing tidak begitu berarti dan masih di dominasi dengan peternakan kecil. dimana peternakan hanya memelihara 4 sampai 10 ekor kambing, sedangkan peternak besar belum bisa memberikan contoh bagaimana berternak yang efisien dan efektif agar populasi cepat meningkat dengan keuntungan yang tidak sedikit.



Faktor penentu keberhasilan peternakan kambing ada 3 faktor penentu yaitu Produksi Susu, Siklus reproduksi, dan Keberhasilan pemeliharaan cempe. Produksi susu kambing masih belum optimal, di mana masih sedikitnya hasil yang di peroleh. hal ini di sebabkan masih kurang pahamnya faktor nutrisi dan penyapihan ternak. yang kedua Siklus reproduksi yang masih lambat menyebabkan perkembangan ternak kambing perah yang tidak siknifikan, di harapkan peternakan kambing bisa berproduksi 2 kali dalam 1 tahun. yang ketiga keberhasilan dalam pemeliharaan cempe yang belum optimal, rata-rata cempe baru di sapih darinduknya setelah umur 3 bulan sedangkan penyapihan cempe umur 1 minggu rata-rata peternak masih belum berhasil. untuk itu mari kita bahas tentang pemeliharaan cempe sebagai bahasan kali ini.

Nutrisi pra-sapih mempengaruhi tingkat pertumbuhan anak kambing/cempe, kesehatan dan kemampuan untuk mengatasi udara dingin. Cempe memiliki kemampuan untuk mengkonversi pakan menjadi pertumbuhan paling efisien selama dua bulan pertama pemeliharaan.Susu kambing, Susu Sapi, atau Susu Skim dapat diberikan kepada cempe sekali sehari, dua kali sehari, atau secra adlibitum. Pemeliharaan yang di pilih tergantung pada jenis kandang cempe, tenaga kerja dan jumlah cempe yang di pelihara.

Beberapa faktor yang membuat sisitim pemberiam pakan cempe berbeda diantaranya pemberian susu sekali sehari dapat mengurangi biaya tenaga kerja tetapi baru bisa di berikan pada cempe yang berumur lebih dari 10 hari. Pemberian susu dua kali sehari selama 24 jam membutuhkan tenaga kerja yang intensif namun dapat melakukan pengawasan pada cempe lebih baik di bandingkan yang sekali sehari. Pemberian susu secara adlibitum akan memaksimalkan pertumbuhan tetapi akan mengurangi sasupan untuk pakan cempe stater. Tetapi penulis merekomendasikan pemberian susu dua kali sehari, dikarenakan abomasum cempe yang baru lahir tidak cukup besar untuk menampung volume susu yang di rekomendasikan dalam satu kali pemberian pakan susu pada cempe. Oleh karena itu susu wajib di berikan dua kali sehrai sejak dari awal penyapihan. Pemberian pakan kering sehari sekali,  dengan cempe mengkonsumsi konsentrat ( Pakan Cempe Stater) maka rumennya dapat berkembang.

Konsumsi susu yang di berikan pada cempe sebnayak 10-13% dari berat badan dalam bentuk susu cair untuk satu minggu pertama. Pada minggu berikutnya pemberian akan meningkat 13-15% dari berat badan cempe. Berikut ini table jenis-jenis susu yang digunakan untuk cempe.

Susu
Uraian
Kolostrum
Harus diberi ke Cempe. 300ml (mili liter) dalam waktu pertama dua jam kehidupan.
Susu Transisi
Susu yang ada kolostrumnya keluar pada hari kedua sampai kedelapan pemerahan. Cempe minimal harus menerima 2 kali pemberian karena mengadung antibiotik.
Susu Sapi
Pakan untuk cempe yang sangat baik. Dengan pemberian susu sapi yang banyak dapat meningkatkan pertumbuhan. Komposisi susu sapi dapat berbeda tergantung kebersihan yang buruk serta pertumbuhan bakteri.
Susu Pengganti (Susu Skim)
Susu pengganti memberikan peningkatan pertumbuhan dari ternak cempe. Sehingga dapat meringankan biaya produksi serta meningkatkan pertumbuhan ternak.
Susu limbah
Susu limbah sering di gunakan dalam peternakan untuk memberi pakan anak kambing (cempe), namun susu mengadung tingggi bakteri.



Tidak ada komentar:
Write comments