Pakan menjadi
factor strategis dalam usaha peternakan dan sangat berpengaruh terhadap
produksi dan produktifitas ternak serta akan mempengaruhi kualitas hasil ternak
seperti daging, telur dan susu. Selain itu pakan mempunyai proporsi yang besar
dari total biaya produksi peternakan pola intensif, sekitar 70-80%.
Pakan yang
dibuat untuk konsumsi ternak juga harus memperhatikan aspek keamanan pangan.
Pakan yang bagus dan bermutu tinggi akan meningkatkan produksi pangan hasil
ternak (daging, telur dan susu) untuk kebutuhan konsumen. Pakan yang aman
mengacu pada kesehatan ternak dan lingkungan sehingga dapat meminimalkan resiko
kesehatan konsumen yang mengkonsumsinya.
Saat ini banyak
sekali jenis bahan pakan beredar di pasaran yang dipakai sebagai penyusun
formulasi pakan. Pakan yang beredar perlu dilakukan pengawasan sebaik-baiknya
sehingga konsumen pakan dapat terlindungi dari kerugian akibat mutu pakan yang
tidak memenuhi persyaratan. Diperlukan suatu instrument yang menjadi sumber
informasi mengenai apa yang diinginkan oleh konsumen dan menjadi informasi
kunci bagi produsen dalam membuat produk sesuai kebutuhan konsumen dengan
adanya penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Pakan
Ayam Ras Petelur Sebelum Masa Awal (Layer Pre Starter)
SNI
8290.1:2016 (Umur 1 s/d 4 minggu)
No.
|
Parameter
|
Satuan
|
Persyaratan
|
1.
|
Kadar Air
|
%
|
Maks. 13,0
|
2.
|
Protein
Kasar
|
%
|
Min. 20,0
|
3.
|
Asam
Amino Total :
- Lisin
-
Metionin
-
Metionin + Sistin
-
Triptofan
- Treonin
|
%
%
%
%
%
|
Min. 1,00
Min. 0,50
Min. 0,80
Min.0,20
Min. 0,75
|
4.
|
Lemak
Kasar
|
%
|
Min. 3,0
|
5.
|
Serat Kasar
|
%
|
Maks. 6,0
|
6.
|
Abu
|
%
|
Maks. 8,0
|
7.
|
Kalsium
(Ca)
|
%
|
0,80 –
1,20
|
8.
|
Fosfor
Total (P)
|
%
|
Min 0,50
(Enzim)
Min 0,60
(Tanpa Enzim)
|
9.
|
Energi
Metabolis
|
Kkal/kg
|
Min 2900
|
10.
|
Aflatoksin
Total
|
Ųg/kg
|
Maks. 50
|
Tidak ada komentar:
Write comments