BLITAR—Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berhasil menembus pasar ekspor melalui komoditas pengolahan Produk Asal Hewan .
Komoditas produk asal hewan “daging” yang diolah jadi bakso milik ibu Endang Sri Eny dari Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, Jawa Timur mampu menembus pasar ekspor karena dinilai mampu memenuhi standar mutu.
Ibu Endang Sri Eny yang kerap disapa bu Eny mengatakan bahwa bahan baku bakso yaitu daging diperoleh dari sapi lokal yang disembelih di RPH Wlingi. Omzet bakso yang diproduksi minimal 150 kg/bulan dan membutuhkan daging sekitar 105 kg, pengiriman bakso setiap hari jumat minimal 20 kg.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, drh. Adi Andaka, MSi mengatakan komoditas produk asal hewan dari Kabupaten Blitar akhirnya bisa menembus pasar ekspor Asia yaitu China.
Untuk bisa menembus pasar ekspor produk asal hewan harus sudah memiliki sertifikat NKV yaitu Nomor Kontrol Veteriner. Dinas Peternakan dan Perikanan melakukan pembinaan pembinaaan kepada pelaku usaha dalam rangka memperoleh sertifikat NKV yang dikeluarkan oleh Dinas Peternakan Provinsi. Selain itu untuk memperoleh daging yang ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal) Disnakkan menempatkan tenaga dokter hewan dan keurmaster dalam rangka pengawasan penyakit zoonosis di RPH dan melakukan pembinaan kepada para “JULEHA” Juru Sembelih Halal serta peningkatan sarpras Rumah Potong Hewan.
Dalam proses pengiriman produk asal hewan juga harus dilengkapi dengan dokumen SKKPAH “ Surat Keterangan Kesehatan Produk Asal Hewan yang diterbitkan oleh dinas teknis daerah penghasil sebagai persyaratan karantina lalu lintas produk asal hewan.
Ke depan dengan berhasilnya menembus pasar ekspor produk bakso dari Kecamatan Gandusari ini akan disusul ekspor untuk produk pangan asal hewan yang lain sehingga secara tidak langsung dapat memberikan keuntungan bagi peternak setempat. adr77
Tidak ada komentar:
Write comments