Peluang
pembesaran ikan lele masih menjadi primadona bagi pembudidaya ikan karena
peluang pasar yang masih terbuka lebar dan masa budidaya yang relatif pendek dibanding
jenis ikan lainnya seperti ikan Nila atau Gurami. Ikan lele dipanen dan dipasarkan
pada ukuran satu kg isi 10 ekor dalam waktu sekitar 3 bulan dan dalam seribu
ekor akan menghabiskan pakan berkisar 3 sak atau 90 kg. Pada masa panen tersebut
akan ditemukan ikan lele yang masih dibawah ukuran (14-16 ekor/kg) dan tidak
diterima oleh pasar, yang dimungkinkan oleh faktor asal induk yang tidak sama,
ketidak seragaman benih, kepadatan terlalu tinggi atau pemberian pakan tidak
merata. Jumlah lele dibawah ukur tidak begitu besar tetapi bagi pembudidaya
atau pedagang jumlah yang kecil tersebut akan jadi permasalahan tersendiri
karena dijual tidak laku (masih di bawah ukuran) dan jika dimasukkan ke kolam akan
rugi tempat. Sifat lele yang kanibal juga tidak memungkinkan untuk dicampurkan
dengan yang berbeda ukuran karena akan
habis dimakan oleh yang lebih besar.
Permasalahan
ini banyak dialami oleh pembudidaya dan pedagang ikan lele di Kabupaten Blitar,
tetapi utamanya adalah pembudidaya di Kabupaten Tulungagung karena budidaya
ikan lele yang terbesar untuk wilayah Jawa Timur ada di sana. Bapak Rosuli adalah
salah seorang pembudidaya ikan lele di Desa Sawentar Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar yang menangkap peluang tersebut, dengan memberikan penawaran
kepada pengepul/pedagang lele untuk mengambil ikan hasil panen bawah ukur
tersebut. Gayung bersambut dengan senang hati para pengepul ikan menyetorkan
ikan dibawah ukur dengan harga perkilogram Rp. 14.000,- pada saat ikan lele isi
10-12 ekor / kg. dihargai Rp. 15.000. Masing-masing merasa diuntungkan, para
pembudidaya atau pedagang tidak dibebani oleh ikan yang belum laku dijual,
sedangkan Bapak Rosuli memperoleh ikan lele yang siap untuk dibesarkan lagi.
Ikan
bawah ukur yang diperoleh dari pengepul/pedagang ikan dari Tulung agung cukup
banyak, dalam satu kali pengiriman bisa diperoleh 250 kg ikan berukuran 14-16 ekor/kg.
Kolam yang disediakan oleh Bapak Rosuli untuk pembesaran ada 18 buah dengan
rata-rata berukuran 4 x 8 m, yang diisi 7000 ekor atau berat 500 kg., pakan
yang dihabiskan untuk satu kolam adalah 500 kg. atau sebanding dengan bobot
benih yang dimasukkan. Dan setelah dibesarkan selama kurang lebih satu bulan
akan menjadi ikan lele berukuran 10-12 ekor/1 kg dengan total berat 1.000 kg.
per kolam yang siap untuk dipasarkan. Keuntungan adalah selisih yang diperoleh
dari harga jual dan biaya yang telah dikeluarkan, silahkan untuk dihitung
sendiri. Bukankah ini sebuah peluang.
Penulis :
Irawan Hardiatmono, S.Pi.
NIP. 197305052009011011
Pengawas Perikanan Ahli Muda bidang Pembudidayaan Ikan
Arif Muttaqin, S.Pi
NIP. 19820925 200901 1 008
Pengendali Hama dan Penyakit Ikan Ahli Muda
Tidak ada komentar:
Write comments