Kambing merupakan salah satu ternak ruminansia yang cukup populer dan banyak dikembangbiakkan di masyarakat. Beternak kambing juga menjadi pilihan bagi sebagian masyarakat karena lebih ringan dalam hal budidayanya termasuk permodalannya dibandingkan beternak sapi. Beternak kambing juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang sifatnya mendesak. Disisi lain, kebutuhan akan sumber protein hewani bagi masyarakat juga terus meningkat, apalagi dimasa pendemi Covid-19 tentunya masyarakat perlu asupan gizi yang lebih baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Ternak kambing sendiri juga memiliki dua fungsi, yaitu sebagai penghasil daging dan susu. Hampir bisa dikatakan semua jenis kambing dapat berfungsi sebagai penghasil daging namun tidak semuanya bisa sebagai penghasil susu yang optimal. Susu kambing merupakan salah satu sumber protein asal hewan yang sangat banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan. Disamping meningkatkan stamina, beberapa penyakit diklaim dapat disembuhkan dengan rutin mengkonsumsi susu kambing. Harga susu kambing memang relatif lebih mahal dibandingkan susu sapi, selain karena khasiatnya, beberapa dintaranya disebabkan jumlah masyarakat yang beternak kambing perah tidaklah begitu banyak, karena sebagaian justru memilih beternak kambing yang diambil dagingnya. Faktor lain yang mempengaruhi adalah jumlah produksi susu per ekor per hari rata-rata hanya berkisar 1 liter, sehingga saat ini produksi susu kambing perah belum mampu memenuhi kebutuhan susu dalam negeri.
Peluang besar inilah yang kemudian dilihat oleh Kelompok Ternak Bumiku Berkah Desa Gadungan Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar untuk mengembangkan peternakan terpadu kambing perah. Berada di ketinggian +/- 400 m dpl di wilayah Blitar bagian utara di bawah lereng gunung Kawi dengan suhu rata-rata 22 - 25Âșc, sangat cocok dan mendukung untuk budidaya kambing perah. Budidaya kambing perah di kelompok ini sangat didukung banyak faktor terutama untuk kebutuhan pakan, dimana hijauan cukup melimpah tersedia sepanjang tahun. Pakan konsentrat pun juga tidak sulit didapat, termasuk pakan fermentasi. Begitu pula dengan sumber air yang cukup melimpah, sehingga kebutuhan pakan cukup terjamin.
Perkandangan juga berada di satu lokasi sehingga mempermudah untuk perawatan dan pemerahan yang biasa disebut kandang terpadu. Akan tetapi belum ada pemisahan antara kambing laktasi, kambing masa kering, kambing dara, kambing anakan, kambing jantan sementara kambing masa bunting ditempatkan terpisah. Populasi kambing perah di Kelompok Ternak Bumiku Berkah saat ini berjumlah 216 ekor. Aktivitas produksi sebagian masih dilakukan secara manual seperti memotong hijauan di lahan dan pemerahan.
Pakan untuk ternak merupakan komponen terbesar yang mencapai 60 – 70% dari biaya produksi. Pada Kelompok Ternak Bumiku Berkah untuk pakan hijauan cukup melimpah sedangkan konsentrat yang digunakan seharga Rp. 3.500,-/kg. Bahan baku yang digunakan diantaranya : pollard, dedak, bungkil kelapa, onggok, jagung giling, kulit kacang, roti afkir, tetes, urea, premix, mineral dan garam. Kualitas pakan tergolong bagus dengan protein kasar 12%, TDN 55%, BK 88% untuk hidup pokok, pertumbuhan, reproduksi dan produksi susu.
Pemerahan dilakukan dua kali sehari yaitu pada pukul 05.00 WIB dan 15.00 WIB dan dilakukan secara manual. Sebelum diperah ambing dibersihkan terlebih dahulu untuk mencegah mastitis dan rusaknya susu. Produksi harian rata-rata 0,5 liter per ekor kambing laktasi, tergantung umur dan maksimal mencapai 1 liter per hari. Jenis kambing yang digunakan adalah Saanen. Harga susu kambing saat ini di Kelompok Ternak Bumiku Berkah Rp. 40.000,- per liter. Susu-susu tersebut dikemas dalam kemasan botol 250 ml dan dijual di lokasi kelompok maupun agen. Perkawinan dilakukan dengan kawin alami. Pemeriksaan kambing betina yang siap kawin dilakukan sendiri oleh peternak, sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan dilakukan secara berkala oleh dokter hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Blitar.
Budidaya kambing perah yang dilakukan oleh Kelompok Ternak Bumiku Berkah dapat dikatakan sebagai sebuah perkembangan yang positif di dunia peternakan terutama sebagai penghasil susu, dimana minat atau kebutuhan akan sumber protein hewani berupa susu kambing cukup tinggi sementara produksi yang ada belum mampu mencukupi akan kebutuhan tersebut. Tentunya masih perlu banyak sekali saran dan masukan demi perkembangan budidaya kambing perah yang lebih baik di Kelompok Ternak Bumiku Berkah khususnya dan Kabupaten Blitar pada umumnya. Dukungan dari semua pihak tentu juga sangat diharapkan terutama dari pemerintah baik pusat maupun daerah melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung terhadap perkembangan peternakan demi terwujudnya masyarakat yang sehat dan generasi yang cerdas tentu salah satunya dengan memperoleh asupan protein asal hewan yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Penulis :
Tuhu Aneng Pambudi, S.Pt
NIP. 198606222 2201502 1 002
Pengawas Bibit Ternak Ahli Pertama
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Editor :
Priya Anugera S, S.Pt
Tuhu Aneng Pambudi, S.Pt
NIP. 198606222 2201502 1 002
Pengawas Bibit Ternak Ahli Pertama
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Editor :
Priya Anugera S, S.Pt
Tidak ada komentar:
Write comments