Apa itu ransum, ransum merupakan pakan yang diberikan kepada ternak selama 24 jam, pemberiannya dapat satu kali atau beberapa kali selama 24 jam. Sedangkan pakan seimbang merupakan pakan yang diberikan selama 24 jam yang mengandung semua nutrien dalam kuantitas, kualitas serta perbandingan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrien yang diperlukan ternak sesuai dengan tujuan pemeliharaan atau status fisiologis.
Kebutuhan nutrient untuk ternak ruminansia diantaranya Bahan Kering, Energi (Total Digestibel Nutrien, Metabolisme Energi, dan Net Energi), Protein (Protein Kasar dan Digestibel Protein), Mineral (Calsisum, Fosfor, dll) dan Vitamin. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan zat makanan/ nutrient ternak diantaranya jenis ternak, jenis kelamin, bobot badan, status fisiologi, tingkat produksi serta jenis produksi. Kandungan nutrisi dalam pakan ternak yang dikonsumsi digunakan untuk kebutuhan hidup poko serta untuk produksi dari ternak itu sendiri.
Penyusunan ransum dari bahan-bahan yang berlainan harus diperhitungkan atas dasar Bahan Kering, setelah itu baru dikonversikan ke bahan segar. Konsumsi ternak ruminansia berdasarkan bahan kering berkisar 2-4 % dari bobot ternak itu sendiri. Selain itu dalam formulasikan pakan selain bahan kering juga bisa di dasarkan 10% bobot badan untuk konsumsi hijauan segar. Dalam menformulasi pakan untuk ternak ruminansian kebutuhan energi (Total Digestibel Nutrien) harus minimal 50% sedangkan kebutuhan protein Kasar minimal 8%.
Kebutuhan formulasi pakan ternak ruminansia tiap jenis ternak bisa berbeda-beda. Untuk ternak ruminansia untuk produksi susu seperti sapi perah dan kambing perah berbeda dengan kebutuhan formulasi untuk produksi daging seperti sapi pedaging serta kambing pedaging. Kebutuhan formulasi imbangan Hijauan dan Konsentrat berdasarkan bahan kering untuk ternak Perah (Sapi Perah dan kambing Perah) bisa 50%:50%, 60%:40%, serta 70%:30%. Kebutuhan hijauan untuk ternak perah minimal adalah 50% (dari berat Kering) hal ini di karenakan dengan pemberian hijauan lebih banyak akan di hasilkan asam assetat sebagai elemen pembentuk susu, sehingga bisa di hasilkan produksi susu yang lebih banyak. Sedangkan kebutuhan formulasi imbangan Hijauan dan Konsentrat berdasarkan bahan kering untuk ternak Pedaging (Sapi Pedaging dan Kambing Pedaging) bisa 50%:50%, 40%:60%, 30%:70% serta 20%:80%. Kebutuhan hijauan untuk ternak pedaging tidak ada batas minimalnya, semakin sedikit pemberian hiajauan semakin bagus. Apalagi bila hijauannya di berikan dalam bentuk kering lebih bagus hal ini di karenakan dengan pemberian hijauan kering akan di hasilkan asam propionat sebagai elemen pembentuk daging, sehingga bisa di hasilkan produksi daging yang lebih banyak.
Persyaratan untuk pakan yang baik untuk ternak diantaranya adalah palatabilitas yang bagus, nilai gizi yang cukup, harga yang murah, mudah diperoleh, tidak beracun, memiliki keragamam pakan, serta tersedia sepanjang waktu. Cara penyusunan pakan harus seimbang dengan kebutuhan akan ternak itu sendiri. Untuk mengetahu keseimbangan kebutuhan ternak dengan nutrisinya dapat di lihat pada data kebutuhan nutrisi ternak (NRC, ARC). Sedangkan data komposisi nutrisi dari bahan pakan penyusun ransum dapat di lihat pada table komposisi bahan pakan Indonesia dan laboratorium anlisis pakan. Tahapan dalam menyusun pakan yang seimbang diantaranya
1. Harus Diketahui Status Fisiologi Ternak Serta Bobot Badannya;
2. Siapkan Data Kebutuhan Nutrien;
3. Tentukan Bahan Pakan Yang Akan Digunakan Untuk Menyusun Ransum;
4. Siapkan Data Komposisi Nutrien;
5. Dihitung Ransum Seimbang Dengan Metode Yang Dipilih;
6. Diteliti Apakah Susunan Nutrien Pakan Telah Sesuai Dengan Kebutuhan;
Bahan pakan Sumber Energi dan Sumber Protein di bagi menjadi 4 kelompok diantaranya :
‐ Kelompok 1 Adalah Sumber Energi Murah & Protein Murah
‐ Kelompok 2 Adalah Sumber Energi Mahal & Protein Murah
‐ Kelompok 3 Adalah Sumber Energi Mahal & Protein Mahal
‐ Kelompok 4 Adalah Sumber Energi Murah & Protein Mahal
Jenis hijauan dan limbah pertanian sumber energi untuk ternak ruminansia diantaranya Rumput Gajah, Rumput Raja, Rumput Benggala, Rumput lapang, Jerami padi, Pucuk tebu, Tebon jagung, Jerami jagung, Alang-alang. Sedangkan jenis hijauan dan limbah pertanian sumber protein untuk ternak ruminansia diantaranya Daun Lamtoro, Daun Gamal, Daun Turi, Daun Kaliandra, Daun Kelor, Daun Indigofera, Daun Paitan (Titonia), Jerami kacang tanah, Jerami Kedelai, Daun ketela pohon. Adapun pakan alternative untuk ternak ruminansia diantaranya Daun pisang, Kulit coklat, Daun waru, Kulit kopi, Daun akasia, Isi Rumen, Kulit pisang, Kulit nangka, Ampas bir, Kulit Edamame.
Contoh Jumlah Pemberian Pakan Sapi
l Kebutuhan Bahan Kering : 2 – 4% ; Bahan Kering Hijauan 2 % Bobot Badan
l Cara pemberian :
Contoh Sapi Bobot Badan = 400 kg
Kebutuhan Bahan Kering Hijauan = 400 kg x 2% = 8 kg Bahan Kering
Jumlah pemberian :
Cara 1. Rumput Gajah Segar (Bahan Kering 20%)= 8 kg x 100/20 = 40 kg
Cara 2. Jerami Padi (Bahan Kering 50%) = 8 kg x 100/50 = 16 kg
Cara 3. Konsentrat (Bahan Kering 90%)= 8 kg x 100/90 = 9 kg
Beberapa Cara Yang Dapat Dilakukan Untuk Penggemukan Sapi Pedaging
1. Pemberian pakan basal (Bahan Kering) = 2 – 3 % Bobot Badan
2. Pemberian konsentrat = 2 % Bobot Badan (Campuran Konsentrat Sumber Energi Dan Sumber Protein).
3. Urea dapat diberikan dan harus disertai dengan sumber karbohidrat yang mudah larut (dedak, gamblong, tetes), atau dibuat UMB
4. Pemberian urea maksimal 1% konsentrat
5. Daun leguminosa dapat diberikan, maksimal 50 & dari jumlah pemberian hijauan
Standar Pakan Konsentrat Sapi Potong
TDN | % | Min | 65,0 % |
Kadar Air | % | Mak | 12,0 % |
Protein Kasar | % | Min | 14,0 % |
Lemak Kasar | % | Mak | 5,0 % |
Serat Kasar | % | Mak | 20,0 % |
Abu | % | Mak | 15,0 % |
Kalsium | % | 1,6 – 2,0 % | |
Fosfor | % | 0,8 – 1,0 % |
Standar pakan konsentrat sapi perah laktasi
TDN | % | Min | 70,0 % |
Kadar Air | % | Mak | 14,0 % |
Protein Kasar | % | Min | 17,0 % |
Lemak Kasar | % | Min | 5,0 % |
Serat Kasar | % | Mak | 18,0 % |
Abu | % | Mak | 15,0 % |
Kalsium | % | 1,6 – 2,0 % | |
Fosfor | % | 0,8 – 1,0 % |
Contoh Perhitungan Kebutuhan Sapi Perah
Contoh 1.
Sapi Bobot Badan = 400 – 450 kg; Produksi Susu = 12 liter (lemak = 4%)
Cara 1.
Ø R. Gajah (PK = 12%, TDN = 65%) → R. Gajah = 7,2 kg BK ~ 48 kg
Ø Konsentrat : PK = 17%, TDN = 70% → Kons = 4,8 kg BK ~ 5,3 kg
Cara 2.
Ø R. Gajah (PK = 9 %, TDN = 65%) → R. Gajah = 6 kg BK ~ 37,5 kg
Ø Konsentrat (PK = 17%, TDN = 70%) → Kons = 6 kg BK ~ 6,7 kg
Contoh 2.
Sapi Bobot Badan = 400 – 450 kg; Produksi Susu = 15 liter (lemak = 4%)
Ø R. Gajah (PK = 12%, TDN = 70%) → R. Gajah = 6 kg BK ~ 40 kg
Ø Konsentrat : PK = 17%, TDN = 70% → Kons = 6 kg BK ~ 6,6 kg
PERHATIAN:
Ø Konsentrat tidak boleh dicampur dengan bahan pakan lain seperti dedak, onggok karena akan menurunkan kualitasnya yaitu menurunkan kandungan proteinnya.
Ø Pemberian konsentrat sebaiknya tidak dicombor.
Pakan Lengkap (PL)
Pedoman dalam menyusun Pakan Lengkap adalah PK berkisar 12–14% serta TDN antara 60-65 %.
Contoh Formula Konsentrat Kualitas Baik
Bahan baku | Komposisi | Formula (%/kg) | PK (%) | TDN (%) | |
PK % | TDN % | ||||
Polard Katul Empok jagung Gaplek B. Kopra B. Kapuk B. Kacang Kulit coklat Tetes Mineral | 15 % 10 % 8 % 3 % 22 % 26 % 48 % 8 % 4 % 0 % | 68 % 58 % 75 % 65 % 75 % 75 % 77 % 55 % 70 % 0 % | 30 15 10 5 10 10 10 5 3 2 | 4,5 % 1,5 % 0,8 % 0,2 % 2,2 % 2,6 % 4,8 % 0,4 % 0,1 % 0 % | 20,4 % 8,7 % 7,5 % 3,3 % 7,5 % 7,5 % 7,7 % 2,8 % 2,1 % 0 % |
Total Kandungan | 17,1 % | 67,4 % |
Contoh Formula Konsentrat Sederhana (Kualitas Sedang)
Bahan baku | Komposisi | Formula (%/kg) | PK (%) | TDN (%) | |
PK % | TDN % | ||||
Polard Bekatul B. Kopra B. Kapuk Mineral | 15 % 10 % 22 % 26 % 0 % | 68 % 58 % 75 % 75 % 0 % | 35 35 13 15 2 | 5,3 % 3,5 % 2,9 % 3,9 % 0 % | 23,8 % 20,3 % 9,8 % 11,3 % 0 % |
Total Kandungan | 15,5 % | 65,1 % |
Pedoman Formula Umum Pakan Ruminansia Di Indonesia
Onggok 20–30%, Dedak/ bekatul 10–25%, Pollard 10–25%, Jagung 5– 15%, Bungkil Kelapa 10–25%, Bungkil sawit 10–25%, Bungkil Kedele 2-10%, Corn Gluten Feed (CGF) 2–10%, DDGS 5–15%, Molases 3-5%, CaCO3 0.25–0.75%, NaCl 0.25–0.5%, dan Lain-lain 0.25-1%.
Demikian ulasan tentang dasar-dasar penyusunan ransum ternak ruminansia. Selamat mencoba menyusun formulasi, semoga bermanfaat. Priya Anugera, Pengawas Mutu pakan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur Indonesia.
Penulis
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli Muda
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Penulis
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli Muda
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Tidak ada komentar:
Write comments