Selasa, 19 Oktober 2021

PAKAN KOMPLIT KELINCI BERBAHAN DASAR LIMBAH PERTANIAN

Ternak kelinci mempunyai kemampuan terbatas dalam mencerna serat kasar. Sebenarnya dengan hijauan dari legiuminosa yang berkualitas baik itu sudah mencukupi kebutuhan pokok hidupnya. Legiuminosa disamping mengandung protein berkadar tinggi juga sangat disukai oleh ternak termasuk kelinci. Kelinci sangat cepat berkembang biak. Dengan pengelolaan  secara intensif kelinci dapat melahirkan 4-6 kali setahun. Sekali melahirkan dapat menghasilkan anak 2-11 ekor, rata-rata 8 ekor, oleh sebab itu dengan kualitas pakan yang dapat dicerna dengan maksimal sehingga  dapat menambah asupan protein yang maksimal serta menambah produktifitas kelinci.

Produktivitas ternak ditentukan oleh faktor nutrisi, jenis ternak, lingkungan serta cara pemeliharaan. Dalam mencapai berproduksi tinggi, nutrisi ternak tidak hanya didapat pada bahan pakan yang berkualitas Efisiensi pakan dapat dicapai dengan penggunaan bahan pakan lokal terutama pemanfaatan bahan pakan ternak asal limbah pertanian. Beberapa persyaratan awal bahan pakan antara lain kandungan nutrisi, tidak ada kompetisi dengan kebutuhan manusia, dan ekonomisPakan ternak tersusun atas 2 bagian utama, yaitu konsentrat dan hijauan. Konsentrat  merupakan bahan pakan yang mengandung banyak zat makanan mudah tercerna seperti protein dan energi tetapi kandungan seratnya rendah.
Formulasi untuk Ternak Kelinci Dewasa dengan Kandungan Protein Kasar Minimum 12 % serta kandungan Serat Kasar 18% sebagai berikut.
No
Nama Barang
Jumlah (%)
1.
Daun Ubi Jalar
20 %
2.
Rendeng Kacang
10 %
3.
Jagung Kering
15 %
4.
Bekatul
15 %
5.
Bungkil Kelapa
15 %
6.
Kangkung
20 %
7.
Premix
2 %
8.
Mollases (tetes tebu)
2 %
9.
Garam
1 %

Adapun Ulasan dari bahan baku di atas adalah :
1.      Daun Ubi Jalar
Daun  ubi  jalar  mengandung protein kasar yang tinggi, yaitu 26-35%, dengan kandungan mineral  yang  baik,  dan  juga  vitamin  A, B2,  C, dan  E. Daun  ubijalar  memiliki  faktor  pembatas ketika  digunakan  sebagaibahan pakan yaitu adanya  faktor  antinutrisi yangterkandung di dalamnya seperti sianida, tanin, oksalat, danfitat (Antia et al. 2006). (Hasil riset Dr Shahidul Islam, peneliti dari Universitas Arkansas, Amerika Serikat) menunjukkan setiap 100 gram daun ubijalar segar kultivar suioh mengandung 117 mg kalsium, 1,8 mg besi, 3,5 mg karoten. Selain itu daun Ipo-moea. batatas itu juga mengan-dung 7,2 mg vitamin C, 1,6 mg vitamin E, dan 0,5 mg vitamin K, vitamin B, betakaroten, serta protein. Hasil riset itu membuktikan bahwa daun ubijalar kaya akan kandungan 15 antosianin dan 6 jenis polifenol dan asam fenolik. Asam fenolik yang terkandung seperti dicaffeoilqynat, asam dica-ffeoilquinat, mokodaffeoilquinat, dan kaffeat. Menurut Shahidul, kandungan antosianin dan poli-fenol dalam ubijalar berguna se-bagai antioksidan, anti peradang-an.

2.      Bekatul
Bekatul  merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan atau penumbukan gabah menjadi beras. Bekatul mengandung karbohidrat cukup tinggi, yaitu 51-55 g/100 g. Kandungan karbohidrat merupakan bagian dari endosperma beras karena kulit ari sangat tipis dan menyatu dengan endosperma. Kehadiran karbohidrat ini sangat menguntungkan karena membuat bekatul dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Kandungan protein pada bekatul juga sangat baik, yaitu 11-13 g/100 g. Dibandingkan dengan telur, nilai protein bekatul memang kalah, tapi masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan kedelai, biji kapas, jagung, dan tepung terigu. Selain itu, bekatul merupakan sumber mineral yang sangat baik, setiap 100 gramnya mengandung kalsium 500700 mg, magnesium 600-700 mg, dan fosfor 1.000-2.200 mg. (Astawan,2007)

3.      Jagung Kering
Biji jagung kaya akan karbohidrat. Sebagian besar berada pada endospermium. Kandungan karbohidrat dapat mencapai 80% dari seluruh bahan kering biji. Karbohidrat dalam bentuk pati umumnya berupa campuran amilosa dan amilopektin. Pada jagung ketan, sebagian besar atau seluruh patinya merupakan amilopektin. Perbedaan ini tidak banyak berpengaruh pada kandungan gizi, tetapi lebih berarti dalam pengolahan sebagai bahan pangan. Jagung manis diketahui mengandung amilopektin lebih rendah tetapi mengalami peningkatan fitoglikogen dan sukrosa. Kandungan gizi Jagung per 100 gram bahan adalah kalori; 355 kalori, protein; 9,2 gram, lemak; 3,9 gram, karbohidrat; 73,7 gram, kalsium; 10 miligram, fosfor; 256 miligram, ferrum; 2,4 miligram, vitamin A;510SI,vitaminB1;0,38miligram, air;12gram. (Wikipedia,2003)



4.      Bungkil Kelapa
Bungkil Kelapa adalah bahan  pakan yang diperoleh dari hasil samping pengolahan minyak kelapa. Bungkil kelapa adalah sumber protein dan sebagai campuran bahan baku pakan untuk memaksimalkan pakan ternak. Kandungan bungkil kelapa adalah: Kadar air 12 %, Protein kasar minimum 18 %, Serat kasar maksimum 14 %,  Abu maksimum 7 %, Lemak maksimum 12 %, Asam lemak bebas maksimum 7 %, Calsium 0.05-0.30 %, Fosfor  0.40-0.75 %, Aflatoxin maksimum 100 ppb.

5.      Kangkung
Kangkung yang dibuat sebagai pakan ternak bukan berasal dari kangkung yang tumbuh di empang atau di sungai-sungai. Tetapi dari kangkung darat yang memang sengaja  ditanam di sawah sehingga  bebas dari bahan logam berat yg umumnya mencemari sungai/perairan. Kandungan protein kasar (PK) pada rendeng kangkung sekitar 17% dari bahan kering,  jadi memang  bagus jika dijadikan pakan ternak.

6.      Premix
Premix merupakan campuran mineral dan vitamin paling lengkap untuk campuran pakan perikanan dan peternakan, dengan komposisi berimbang, yang diformulasikan khusus untuk produsen pakan, ataupun peternak dan petambak untuk campuran pakan alternatif atau campuran pakan berkualitas rendah sehingga akan meningkatkan nilai nutrisi dan kualitas pakan.Mengoptimalkan daya cerna dan asupan nutrisi, sehingga akan meningkatkan  pertumbuhan dan daya tahan terhadap penyakit. Komposisi Premix mengandung Vitamin diantaranya  Vitamin A 1.200.000IU, Vitamin B 500 mg, Vitamin B 1.500 mg, Vitamin B 500 ug,  Vitamin C 20.000 mg, Vitamin D 250.000 IU, Vitamin E 700 IU, Vitamin K 250 mg, Folic Acid 150 mg, Nicotinic Acid 5.000 mg, dan Ca-D-pantothenate 1.000mg. Sedangkan Mineral diantaranya Calcium 50.000 mg, Phosphor 20.000 mg, Zinc 500 mg, Zat Besi 500 mg, Magnesium 1.000 mg, Manganese 500 mg, Kalium 5.000 mg, Natrium7.000mg, dan Iodium100mg.

7.      Molases (Tetes Tebu)
Molase merupakan produk sampingan dari industri pengolahan gula tebu atau gula bit yang masih mengandung gula dan asam-asam organik. Molase yang hasil dari industri gula tebu di Indonesia dikenal dengan nama tetes tebu Kandungan sukrosa dalam molase cukup tinggi, berkisar 48-55% sehingga dapat digunakan sebagai sumber yang baik untuk pembuatan etanol. Molases cocok buat sumber energy untuk pakan ternak.

Penulis 
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli 
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar

Tidak ada komentar:
Write comments