BUDIDAYA MAGGOT SEBAGAI ALTERNATIF PAKAN UNGGAS

        Peningkatan kapasitas budidaya secara langsung berpengaruh terhadap meningkatnya kebutuhan pakan. Pakan menjadi hal utama dalam budidaya unggas. Pakan buatan adalah salah  satu faktor penting dalam meningkatkan kualitas pertumbuhan unggas. Pakan buatan yang mengandung nilai nutrisi tinggi dapat mendorong pertumbuhan unggas menjadi lebih cepat. Pilihan utama sumber protein hewani dalam formulasi pakan unggas adalah tepung ikan dan MBM, karena memiliki tingkat daya cerna dan tingkat kesukaaan  yang baik. Namun pada kenyataannya Tepung ikan dan MBM yang umumnya digunakan untuk sumber protein hewani untuk bahan pakan ketersediannya sering berfluktuasi dengan harga yang tinggi. Maka dari itu, perlu adanya pakan alternatif sumber protein hewani sebagai pengganti tepung ikan dalam hal ini adalah maggot.

    Beberapa pembudidaya unggas di Kabupaten Blitar telah mengembangkan budidaya maggot sebagai alternative pakan unggas. Maggot adalah organisme yang berasal dari telur lalat black soldier dan salah satu organisme pembusuk karena mengkonsumsi bahan-bahan organik untuk tumbuh (Silmina, Edriani, & Putri, 2011). Fase pada siklus hidup lalat black soldier yaitu maggot (larva), prepupa, pupa dan serangga dewasa (Fahmi, 2015). Maggot lalat black soldier adalah sumber protein yang dapat menjadi alternatif pakan unggas. Bahan yang mengandung protein kasar lebih dari 19% dianggap sebagai bahan sumber protein yang baik Murtidjo (2001).

Tingginya nutrisi yang terkandung pada maggot, ketersediaannya yang melimpah, pemanfaatannya yang tidak bersaing dengan manusia serta media tumbuhnya yang mudah dibuat menunjukkan potensi yang baik sebagai alternatif kombinasi pakan unggas. Begitu juga pakan untuk maggot sendiri yang sangat melimpah seperti sampah sayuran, limbah pasar, bangkai hewan, buah-buahan yang sudah membusuk merupakan makanan untuk maggot, sehingga budidaya maggot ini sangat mudah dilaksanakan. Maggot diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan ketersediaan pakan unggas yaitu harga pakan yang murah dan mudah didapatkan, tidak menimbulkan pencemaran lingkungan serta dapat meningkatkan daya tahan tubuh unggas.

Cara budidaya maggot pada pembudidaya unggas di Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut :

1. Persiapan alat dan bahan
  • Alat : Bak plastic, tutup bak, kelambu jarring, kayu, ember/baskom, kayu, paku
  • Bahan baku media : pakan pellet/tepung ikan, terasi(pemancing lalat)
Sumber : Dokumen Pribadi
2. Pembuatan Tempat Budidaya 
Tempat untuk perkembangan maggot perlu disiapkan terlebih dahulu pada tahap awal budidaya. Alat dan bahan disiapkan. Kayu yang telah disiapkan kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa hingga tampak seperti pada Gambar dibawah ini. Pada bagian atas kerangka dipasang atap untuk menghindarkan media budidaya maggot dari terik matahari dan hujan yang dapat merusak media budidaya serta berakibat pada gagalnya budidaya maggot. Kemudian dipasang kelambu pada sekeliling kerangka. Pemasangan kelambu berfungsi agar lalat black soldier tidak keluar dari tempat budidaya dan hanya dapat meletakkan telurnya di dalam media yang telah disiapkan. Kelambu juga berfungsi melindungi maggot dari binatang lain yang dapat merusak media budidaya maggot seperti ayam, burung, tikus, dan lain- lain. Di dalam tempat budidaya diletakkan bak yang kemudian diisi dengan media pertumbuhan maggot.
Sumber : Dokumen Pribadi
3. Pembuatan Media Pemancing Telur Lalat
Pembuatan media pemancing telur lalat dilakukan dengan mencampur bahan baku dan diberi sedikit air. Lalu diaduk perlahan-lahan, pengadukan diperlukan agar bahan media budidaya tercampur dengan baik. Lalu di tutup dengan dengan kawat kasa. Sehingga diharapkan lalat betina meletakkan telurnya diatas kawat kasa tersebut. Media pemancing telur lalat black soldier diletakkan pada tempat yang minim cahaya, teduh dan lembab sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap proses bertelurnya lalat black soldier serta perkembangan maggot setelah menetas. Lalat black soldier yang berperan sebagai indukan dimasukkan ke dalam tempat media budidaya yang telah dikelilingi kelambu. Kondisi kelambu yang mengelilingi media juga perlu diperiksa dan dipastikan agar tidak ada lubang yang dapat mengakibatkan lalat black soldier keluar dari tempat budidaya.

4. Penetasan 
Proses budidaya maggot  dimulai dengan peletakan media budidaya maggot ke dalam tempat media budidaya yang sebelumnya telah dibuat. Tempat budidaya diharapkan dapat menjaga kondisi media budidaya agar tetap lembab dan terlindung dari hujan dan sinar matahari langsung.

5. Perawatan Maggot
Kondisi media budidaya diamati mulai dari kelembaban hingga kadar airnya. Jika diperlukan, penambahan air maupun sumber pakan maggot dapat dilakukan.

6. Pemanenan
Proses pemanenan maggot dapat dimulai setelah 2 minggu. Maggot perlu dipisahkan dan dibersihkan dari sisa media tumbuhnya. Tahapannya yaitu mencampur media tumbuh dengan air, kemudian maggot diambil menggunakan saringan. Maggot yang didapatkan kemudian ditimbang untuk mengetahui hasil yang didapatkan dalam satu kali budidaya maggot.


Penulis 
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli 
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar

Tidak ada komentar:
Write comments