Sabtu, 05 Januari 2019

PROFIL LENGKAP PENGUJIAN KADAR AIR/BAHAN KERING LABORATORIUM PAKAN DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN KABUPATEN BLITAR


Profil Singkat Pengujian
Kadar air memilik pengertian  yaitu sejumlah air yang terkadung di dalam suatu benda (dalam hal ini sampel) dan diapresiasikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air dimana semua pori terisi oleh air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), baik dalam basis basah ataupun basis kering.
Penetapan kadar air adalah proses analisa yang dilakukan menggunakan suatu metode untuk menentukan kadar air dalam suatu sampel bahan. Kadar bahan kering sendiri adalah kadar zat yang ada di dalam bahan yang memiliki nilai kadar air 0%.


Kegunaan Pengujian kadar air
Kegunaan pengujian kadar air atau bahan kering untuk pakan ternak sendiri adalah untuk mengetahui persentase air yang ada dalam bahan tersebut. Sangat penting, dikarenakan bahan pakan yang memiliki kadar air yang relatif tinggi maka akan lebih rentan terkena kontaminasi mikroorganisme seperti jamur yang dapat meurunkan daya guna dalam suatu bahan pakan atau pakan tersbeut. Pakan ternak mengharuskan memiliki kadar air yang rendah demi menghindari kontaminasi tersebut.



Metode dan Prinsip pengujian
Di Laboratorium Pakan ternak Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, terdapat analisa penetapan kadar air/bahan kering menggunakan metode oven (thermogravimetri). Metode ini dipilih karena prinsip dan cara kerja yang sederhana. Cara kerja nya adalah dengan memasukkan sampel yang sudah diketahui beratnya dalam suatu cawan porselin yang juga telah diketahui beratnya, lalu dipanaskan dalam oven yang bersuhu ±135­oC selama minimal ±3 jam. Dalam pengerjaan di Laboratorium pakan ini, pengujian menggunakan metode duplo (ganda), untuk meminimalisir kemungkinan hasil yang kurang tepat. Prinsipnya, diharapkan dalam suhu tersebut air dalam bahan tersebut akan menguap karena panas. Air memiliki titik didih 100oC, dengan suhu 135oC maka air dalam bahan akan menguap dan menghilang dari bahan tersebut. Namun sebenarnya metode ini juga memiliki kekurangan yang sangat minimal, yakni terdapat beberapa zat yang bukan merupakan air juga ikut menguap karena dipanaskan. Namun dikarenakan jumlah zat tersebut sangat sedikit, maka tidak terlalu menjadi permasalahan berarti.


Manfaat Pengujian kadar air
Manfaat dari penetapan kadar air bagi ternak dan pakannya, antara lain :
1.         Fungsi utamanya, dengan mengetahui kadar air, dapat diketahui tingkat kerentanan terjadinya kontaminasi mikroorganisme yang berbahaya bagi ternak dan pakannya, terutama jamur.
2.     Fungsi air sendiri adalah untuk penghantar panas yang baik bagi ternak atau juga sebagai pengatur suhu.
3.         Air juga berguna untuk melarutkan dan mengedarkan nutrien ke seluruh tubuh ternak. Hal ini tidak akan dapat terjadi bila kadar air bahan terlalu sedikit.
4.      Air berfungsi juga untuk membawa sisa-sisa metabolisme untuk dikeluarkan, sama seperti sebelumnya, kadar air rendah akan menyulitkan keluarnya sisa metabolisme tersebut.
5.              Air sendiri juga berfungsi untuk peyusun cairan tubuh dan mempertahankan bentuk sel.


Pengujian
:
Kadar Air
Metode yang digunakan
:
Metode 930.15
Bahan Acuan
:
AOAC 2012, Bab 4 Butir 4.1.06
Lama Pengujian
:
2 hari
Total Waktu Pengujian
:
5 hari (termasuk 2 hari lama pengujian hingga hasil analisa diterima konsumen)
Jumlah Sampel Minimal
:
Sampel Kering                                    = 250 gr
Sampel Basah                                      = 1.000 gr
Sampel Setengah Basah                      = 1.000 gr
Sampel Hijauan                                   = 1.000 gr
Sampel Cair (Molases, CPO, dll)        = 250 ml
Harga
:
Rp 15.000,-
( Pengawas Mutu Pakan ternak Ahli Pertama # Priya Anugera S, S.Pt )


Tidak ada komentar:
Write comments