Pengertian
Pengujian Lemak Kasar
Lemak
merupakan bahan padat dalam suhu kamar. Lemak mengandung asam lemak
jenuh yang tinggi, tidak memiliki ikatan rangkap sehingga mempunyai titik
lebur yang lebih tinggi. Contoh asam lemak jenuh yang banyak terdapat di alam
adalah asam palmitat dan asam stearat. Lemak adalah
komponen paling penting dari bagian komponen organik yang dikenal sebagai
lipida. Lipida tidak hanya mengandung lemak tetapi mengandung lilin dan
beberapa bahan lain yang bermacam-macam. Lilin adalah lapisan pelindung alami
yang merupakan ester dari asam lemak berantai panjang dan alkohol berantai
panjang. Lilin adalah padatan mantap bertitik leleh rendah yang ditemui pada
tumbuhan dan hewan (Sudarmadji, 1996).
Lemak
yang berasal dari tumbuhan terdapat di dalam biji tanaman. Lemak digunakan
untuk proses perkecambahan sebagai sumber energi sebelum fotosintesis berlangsung.
Fotosintesis tidak dapat berlangsung hingga tumbuhan dalam bentuk
kecambah. Sebelum itu, pertumbuhan tanaman didukung oleh cadangan
energi yang ada pada biji. Lemak merupakan
bahan berbentuk padat pada suhu kamar hal ini disebabkan tingginya kandungan
asam lemak jenuh yang secara struktur tidak mengandung ikatan rangkap sehingga
mempunyai titik lebur yang lebih tinggi contoh asam lemak jenuh yang banyak
terdapat di alam adalah asam palmitat dan asam stearat. Sedangkan minyak
merupakan bahan cair pada suhu kamar, hal ini disebabkan rendahnya kandungan
asam lemaktak jenuh, yang memiliki satu atau lebih ikatan rangkap diantara
atom-atom karbonnya, sehingga memiliki titik lebur yang rendah (Sudarmadji,
1996).
Ekstraksi
Ekstraksi
adalah jenis pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau cairan.
Proses ekstraksi bermula dari penggumpalan ekstrak dengan pelarut kemudian
terjadi kontak antara bahan dan pelarut sehingga pada bidang datar antarmuka
bahan ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan massa dengan cara
difusi. Bahan ekstraksi yang telah tercampur dengan pelarut yang telah
menembus kapiler-kapiler dalam suatu bahan padat dan melarutkan ekstrak larutan
dengan konsentrasi lebih tinggi di bagian dalam bahan ekstraksi dan terjadi
difusi yang memacu keseimbangan konsentrasi larutan dengan larutan di luar
bahan (Ketaren,
1986).
Ekstraksi
adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat
terlarut tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. Ekstraksi bertujuan
untuk melarutkan senyawa-senyawa yang terdapat dalam jaringan tanaman ke dalam
pelarut yang dipakai untuk proses ekstraksi tersebut. Ekstraksi
dengan menggunakan pelarut merupakan salah satu metode pemisahan yang baik dan
populer karena dapat dilakukan untuk tingkat mikro maupun makro. Ekstraksi
terdiri dari dua macam yaitu ekstraksi padat-cair dan cair-cair. Ekstraksi
padat-cair dapat dikerjakan dengan alat soxhlet, di mana pada ekstraksi ini
terjadi keseimbangan di antara fasa padat dan fasa cair (pelarut) (Ketaren,
1986).
Soxhlet
Soxhlet merupakan suatu
peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang
berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai. Sampel yang akan diekstraksi
ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan
di atas tabung destilasi, dididihkan dan dikondensaasikan di atas sampel.
Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel dan diakumulasi
sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke
dalam tabung destilasi secara otomastis. Proses ini berulang terus dengan
sendirinya di dalam alat terutama dalam peralatan Soxhlet yang digunakan
untuk ekstraksi lipida (Harper 1979).
Prinsip
soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang
umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontiyu dengan jumlah pelarut konstan dengan
adanya pendingin balik. Metode soxhlet ini dipilih karena pelarut
yang digunakan lebih sedikit (efesiensi bahan) dan larutan sari yang dialirkan
melalui sifon tetap tinggal dalam labu, sehingga pelarut yang digunakan untuk
mengekstrak sampel selalu baru dan meningkatkan laju ekstraksi. Waktu yang
digunakan lebih cepat. Ekstraktor soxhlet adalah salah satu instrumen yang
digunakan untuk mengekstrak suatu senyawa (Harper 1979).
Kegunaan Pengujian
Tujuan
dilakukan analisa/pengujian fosfor ini adalah :
1.
Menghitung
jumlah kandungan lemak dalam pakan ternak (dalam ekstraksi lemak tidak hanya
lemak saja yang diperoleh namun juga kelompok lain seperti : fospolipid ,
sterol , asam lemak bebas , karetoonoid , uga pigmen (warna) , maka hasil
ektraksi lemak disebut “lemak kasar”
(crude fat)
2.
Menentukan
tingkat kualitas kadar lemak kasar pada pakan ternak yang dilihat dari nilai
gizinya
3.
Menelaah
lemak kasar sebagai salah nutrien penting dalam pakan ternak
Manfaat
pengujian Lemak Kasar bagi ternak
1.
Peranan Lemak dalam Ransum Unggas
a.
Menaikkan
nilai energi sampai kepada tingkatan yang tidak tercapai bila menggunakan bahan
pakan biasa, terutama butir-butiran. Pada ayam broiler indeks konversi ransum
terbaik akan tercapai bila susunan ransum mengandung sekurang-kurangnya 2800
sampai 3400 Kkal energi metabolis per kilogram. Tingkat tersebut hanya hanya
dapat tercapai dengan penambahan lemak dalam ransum. Pada ayam petelur
penambahan lemak akan menghasilkan daya produksi lebih tinggi dan bentuk telur
lebih besar.
b.
Penggunaan
lemak dalam ransum akan melenyapkan berdebunya ransum, membuat rupa ransum
menjadi lebih menarik. Mempertinggi palatabilitas dan mengurangi hilangnya
zat-zat pakan akibat debu. Di samping itu lemak dalam ransum akan mengurangi
ausnya mesin dan menghemat tenaga yang dibutuhkan dalam membuat pellet.
2.
Peranan Lemak dalam Ternak Ruminansia
a.
Nilai Kecernaan Pakan
b.
Perfomans ternak ruminansia
c.
Kualitas karkas\
d.
Reproduksi
e.
Produksi
dan kualitas susu
Pengujian
|
:
|
Lemak
|
Metode
yang digunakan
|
:
|
Metode
Ekstraksi Soxhlet
|
Bahan
Acuan
|
:
|
SNI.01.2891-1991.
Butir 8.1
|
Lama
Pengujian
|
:
|
3
hari
|
Total
Waktu Pengujian
|
:
|
6
hari (termasuk 3 hari lama pengujian hingga hasil analisa diterima
konsumen)
|
Jumlah
Sampel Minimal
|
:
|
Sampel
Kering =
250 gr
Sampel
Basah =
1.000 gr
Sampel
Setengah Basah =
1.000 gr
Sampel
Hijauan =
1.000 gr
Sampel
Cair (Molases, CPO, dll) = 250 ml
|
Harga
|
:
|
Rp
75.000,-
|
( Pengawas
Mutu Pakan ternak Ahli Pertama # Priya Anugera S, S.Pt )
Tidak ada komentar:
Write comments