Indonesia telah memasuki era industri 4.0, di mana harapnya Kabupaten Blitar menyongsong perkembangan industri terkini. Di era ini kecepatan dan ketepatan menjadi kunci utama untuk bisa memenangkan persaingan. Hal ini berlaku di segala sektor terutama sektor peternakan yang di mana perlunya update informasi secara kontinyu. Kecepatan dan ketepan memperoleh informasi menjadi penentu berkembangnya industri peternakan di era industri 4.0. Era industri 4.0 ini juga mendatangkan ancaman dengan persaingan secara terbuka terhadap produk-produk peternakan. Hal ini bisa di lihat di salah satu produk peternakan seperti telur yang di mana mengalami update harga bisa setiap jam dalam sehari. Di satu sisi, ini bisa menjadi tantangan bagi peternak kabupaten Blitar untuk bisa mengembangkan produknya agar bisa bersaing secara nasional. Beberapa hal yang harus disiapkan oleh peternak Kabupaten Blitar agar bisa unggul berkompetisi di era industri 4.0 agar peternak Kabupaten Blitar bisa menjadi pemenang dalam persaingan era baru ini.
Melek teknologi menjadi faktor utama menuju agar peternakan kabupaten blitar menuju era industri 4.0. Pelaku usaha peternakan harus segera menyesuaikan dengan kondisi yang terjadi sekarang, dimana semua serba digital dan online. Jangan ketergantungan dengan sistem berjualan secara langsung atau tradisional, namun harus merambah ke bisnis online serta harus mengupdate perkembangan peternakan di dunia digital. Peternak perperan serta dengan bergabung pada dunia sosial dalam bidang peternakan sehingga dapat saling bertukar informasi.
Pola kemitraan menjadi salah satu hal yang bisa digunakan untuk peternak guna memperluas pasar mereka. Kemitraan dilakukan peternak dengan menjadi pemasok bagi perusahaan-perusahaan yang sudah stabil atau kerjasama dengan pemerintah, seperti Pemerintah Kabupaten Blitar menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui BUMD PT. Food Station Tjipinang. Dalam kerja sama tersebut Kabupaten Blitar akan memasok telur untuk Jakarta. Perjanjian kerja sama tersebut ditandatangani oleh Bupati Blitar Rijanto dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Pola ini juga bisa membuat peternak mendapatkan pasar yang stabil. Dalam konteks kegiatan kali ini, kemitraan penting karena dua alasan. Pertama, di era yang semakin mengglobal dewasa ini tidak ada entitas yang bisa sendirian dalam upaya survive dan berkembang. Alasan kedua, berkaitan dengan industri 4.0 dengan perkembangan teknologi informasi yang luar biasa yang mempengaruhi berbagai segi kehidupan masyarakat termasuk selera konsumen kita. Di era ini siapa yang lincah dalam mengantisipasi perkembangan teknologi lah yang akan bertahan dan berkembang. Untuk itu, kolaborasi dan kerjasama justru sangat diperlukan bagi para pelaku usaha dalam mengantisipasi dan mengatasi perkembangan teknologi informasi ini. Sebab, dibandingkan saling sikut lebih baik bersinergi dan bermitra untuk mendapat hasil yang lebih baik.
Sumber Daya Manusia (SDM) harus dikembangkan untuk mendukung industri 4.0. Industri 4.0 dinilai mampu meningkatkan efisiensi dan produktivitas, sehingga akan terjadi penurunan biaya produksi. Hal ini dapat menyebabkan harga produk tersebut turun, yang pada akhirnya akan meningkatkan daya beli dan mudah dijangkau bagi kalangan berpendapatan rendah. adapun dengan peningkatan SDM pelaku usaha peternakan dapat membuat pakan sendiri atau memberikan perlakuan kesehatan yang sederhana. Peningkatan SDM bisa di dukung dengan memberikan keterbukaan akses internet kepada seluruh pegawai dalam suatu usaha peternakan. Kuncinya industri 4.0 itu antara lain SDM dan infrastruktur digital. Di dalam roadmap Making Indonesia 4.0, salah satu program prioritasnya adalah peningkatan kualitas SDM. SDM menjadi kunci atau faktor penting untuk kesuksesan implementasi industri 4.0. Kemampuan SDM yang mumpuni juga menjadi kunci agar bisa memenangkan persaingan global.
Meningkatkan kualitas produk akan menghindarkan menurunnya nilai jual dan produk yang tidak laku di pasaran. Biasanya produk tersebut tidak menarik orang untuk menggunakannya karena produknya sendiri kurang berkualitas, tidak dapat memberikan nilai manfaat apapun terhadap penggunanya. Jadi, apapun bisnisnya yang terpenting produk yang dihasilkan harus berkualitas karena itu adalah salah satu syarat terpenting supaya bisnis dapat berjalan sukses. Adapun peningkatan kualitas produk dari sektor industri peternakan diantaranya telur organik, telur omega 3, ayam organik, dll. Selain itu, kita juga bisa meminta para pelanggan untuk menceritakan pengalaman mereka setelah menggunakan produk kita. Tanyakan masalah apa yang mereka alami dan apa yang bisa kita lakukan untuk membantu mereka. Catatlah setiap masukan ataupun masalah dari pengguna dan segera masukan dalam daftar hal-hal yang harus segera diselesaikan.
Peternak juga harus melek HKI (Hak Kekayaan Intelektual) dengan mendaftarkan merek dagang. Di era globalisasi ini memang penting untuk mendaftarkan merek dagang karena maraknya merek global yang bisa masuk ke Indonesia tanpa bisa dibendung. Merek bisa jadi merupakan bentuk perlindungan HKI yang paling dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Merek adalah tanda yang dikenakan oleh pengusaha (pabrik, produsen, dan sebagainya) pada barang yang dihasilkan sebagai tanda pengenal. Merek merupakan frontliner sebuah produk, suatu tampilan awal yang memudahkan konsumen mengenali produk tersebut. Pada prinsipnya merek merupakan janji penjual atau produsen yang secara kontinyu membawa serangkaian kesatuan tampilan (performance), manfaat (benefit) dan layanan (service) kepada pembeli. Merek tersebut harus memiliki nilai-nilai yang jelas, dapat diidentifikasi perbedaannya dengan merek lain, menarik, serta memiliki identitas yang menonjol. Hak Merek adalah bentuk perlindungan HKI yang memberikan hak eksklusif bagi pemilik merek terdaftar untuk menggunakan merek tersebut dalam perdagangan barang dan atau jasa, sesuai dengan kelas dan jenis barang atau jasa untuk mana merek tersebut terdaftar. Dengan adanya merek dagang para peternak dapat memasarkan produknya dengan ciri ke khususan sehingga produk yang bermerk dengan yang tidak bermerk aka nada beda dalam hal penjualan ke konsumen. Banyak kelemahan-kelemahan jika produk anda belum memiliki sebuah merk diantaranya pelanggan akan kesulitan menemukan produk anda diluar wilayah jangkauan anda, produk non merk bisa dengan mudah diklaim kompetitor anda karena tidak memiliki identitas/ ciri khusus, pelanggan akan kesulitan membedakan produk anda dengan kompetitor, dan kepercayaan terhadap barang produksi yg ditawarkan kecil dikarenakan ketakutan konsumen akan produk yg diproduksi tidak ada jaminan baik untuk kesehatan dan lainnya. Berbeda dengan produk bermerk, orang akan dengan mudah mengenali barang tersebut dan dengan mudah mengingat merk yang dikonsumsi. Beberapa keunggulan produk bermerk diantaranya mudah dikenali, mudah diingat, mudah untuk mendapatkannya karena memiliki ciri khusus/identitas barang, mudah untuk promosi, dan lebih cepat berkembang.
Sekarang sudah siapkah pelaku usaha peternakan di Kabupaten Blitar untuk berkompetisi di era industri 4.0?
Penulis
Priya Anugera S, S.Pt
NIP. 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ternak Ahli
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar
Tidak ada komentar:
Write comments