Kabupaten Blitar merupakan salah satu
penghasil kacang tanah, di mana luasan lahan tanam kacang tanah seluas 1244 Ha
dengan luas panen sekitar 1193 Ha di tahun 2020. Produksi kacang tanah kering
dengan rata-rata 11,59 Kwintal/Ha, maka untuk produksi per tahun berkisar
1.382,68 Ton/Tahun. Tanaman kacang di kabupaten di tanam 1 kali dalam 1 tahun
pada musin kering.
Hijauan pakan sebagai pakan utama ternak
ruminansia sering mengalami kekurangan terutama di musim kering dengan mutu
yang rendah. Selain itu penggunaan lahan untuk tanaman pakan masih bersaing
dengan tanaman pangan karena tanaman pakan belum menjadi prioritas. Peningkatan
luas lahan pertanian memberikan implikasi terhadap peningkatan luas areal panen
tanaman pangan. Dengan semakin intesifnya pola pertanian tanaman pangan
mengakibatkan semakin meningkatnya produksi limbah tanaman pangan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber pakan.
Kacang tanah merupakan tanaman pangan yang
berpotensi menghasilkan limbah yang dapat di manfaatkan sebagai pakan. Limbah yang
di hasilkan dari tanaman pangan kacang tanah di antaranya jerami kacang tanah
serta kulit kacang tanah. Selain itu kacang tanah juga di gunakan dalam
berbagai industri pengolahan pangan, dimana juga menghasilkan limbah di
antaranya Kulit ari kacang tanah serta bungkil kacang tanah. Jerami kacang
tanah segar di hasilkan dari budidaya kacang tanah sekitar 6,52 Ton/Ha. Sedangkan
Kulit Kacang Tanah di hasilkan dari 27% jumlah produksi kacang.
Jerami kacang tanah sebagai hijauan pakan
ternak di kabupaten blitar cukup melimpah, sehingga dapat di gunakan sebagai
pakan ternak ruminansia. Limbah kacang tanah berupa jerami kacang tanaha segar yang
di hasilkan oleh kabupaten blitar berkisar 7.778,36 Ton/Tahun di mana di
hasilkan dari 1193 Ha luas panen kacang tanah. Adapun jumlah kulit kacang tanah
yang di hasilkan oleh kabupaten blitar sejumlah 373,32 Ton/tahun.
Limbah kacang tanah cukup potensial
sebagai sumber paka, hal itu di tunjang dengan nilai nutrisi yang baik. Adapun kandungan
nutrisi dari kacang tanah sebsebagai berikut :
1. Jerami
Kacang Tanah Segar ( Tanpa Biji/Kulit )
a. Bahan
Kering 35%
b. Kadar
Abu 3.9 %
c. Serat
Kasar 8 %
d. Lemak
Kasar 0.8 %
e. Protein
Kasar 5.3 %
f.
Kalsium 0.53 %
g. Fosfor
0.07 %
2. Jerami
Kacang Tanah Kering ( Tanpa Biji/Kulit )
a. Bahan
Kering 86%
b. Kadar
Abu 10.6 %
c. Serat
Kasar 25.8 %
d. Lemak
Kasar 2.3 %
e. Protein
Kasar 12.6 %
f.
Kalsium 1.29 %
g. Fosfor
0.17 %
3. Bungkil
Kacang Tanah
a. Bahan
Kering 86%
b. Kadar
Abu 6.2 %
c. Serat
Kasar 11 %
d. Lemak
Kasar 2.4 %
e. Protein
Kasar 48.4 %
f.
Kalsium 0.17 %
g. Fosfor
0.53 %
4. Kacang
Tanah dengan Kulit
a. Bahan
Kering 86%
b. Kadar
Abu 2.3 %
c. Serat
Kasar 2.4 %
d. Lemak
Kasar 42.9 %
e. Protein
Kasar 26.5 %
f.
Kalsium 0.06 %
g. Fosfor
0.39 %
Kabupaten Blitar merupakan salah satu
Kabupaten di Jawa Timur yang mengembangkan ternak sapi. Pengembangan ternak
sapi menjadi perhatian pemerintah karena mempunyai potensi dilihat dari sumberdaya ternak. Ternak
sapi di daerah ini merupakan ternak unggulan yang dikembangkan dengan tujuan
untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Data BPS Kapupaten Blitar (2020) menunjukkan
ternak sapi potong sejumlah 151.720 ekor serta sapi perah sejumlah 19.320 ekor.
Tetapi kenyataannya populasi ternak sapi di Kabupaten Blitar yang cukup tinggi.
Permasalahannya apakah pakan cukup tersedia untuk memenuhi kebutuhan ternak
sapi di Kabupaten Blitar. Pakan adalah salah satu faktor penentu baik buruknya
pertumbuhan ternak sapi.
Potensi Limbah kacang tanah sebagai
pemenuh sumber pakan ternak ruminansia terutama sapi sangat memungkinkan. Ayo gunakan
limbah dari kacang tanah baik berupa jerami maupun kulit kacang untuk pakan
ternak. Adapun keunggulan bila menggunakan limbah dari kacang tanah semua
ternak sapi lebih menyukainya.
Penulis :
Priya Anugera Sudarmo, S.Pt
NIP 19820221 201101 1 009
Pengawas Mutu Pakan Ahli Muda
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Blitar.
Tidak ada komentar:
Write comments