PERSIAPAN MENJELANG KEDATANGAN DOC AYAM PETELUR

            Pemeliharaan ayam petelur di fase starter sangat menentukan perkembangan dan produksi pada fase selanjutnya. Persiapan segala hal terkait sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk menunjang proses pemeliharaan harus dipersiapkan secara cermat terutama saat akan melakukan chick in. Beberapa diantaranya yang perlu dipersiapan menjelang kedatangan DOC diantaranya : kandang, indukan / brooding, tempat pakan dan minum.

            Kandang sudah tentu merupakan hal yang utama keberadaannya mengingat disitulah anak ayam nantinya akan dipelihara. Kandang yang dipersiapkan untuk pemeliharaan ayam fase starer ini tentunya berbeda dengan kandang untuk ayam fase grower dan layer.Kandang ayam fase starter biasanya berupa bangunan beralas yang dapat menggunakan system postal maupun panggung. Kandang juga harus sudah dikelilingi oleh tirai yang dapat dibuka dan ditutup. Akan lebih baik tirai tersebut membuka dari atas kebawah dimana udara akan masuk melalui bagian atas kandang sehingga udara tidak akan langsung mengenai ayam. Biosecurity juga merupakan hal yang utama harus disiapkan baik itu berupa celup ban kendaraan dan alas kaki maupun berupa semprot manusia dan kendaraan.Tentunya akan lebih baik lagi jika disediakan seragam dan alas kaki khusus kandang. Penerangan di dalam kandang berupa lampu juga harus disiapkan sesuai dengan kebutuhan.

            Indukan / brooding yang disiapkan haruslah sesuai dengan standar dan kebutuhan terutama terkait dengan kapasitas ayam didalamnya. Indukan terdiri dari beberapa komponen antara lain :chick guard, alas, pemanas / brooder. Chick guard dapat berupa seng yang melingkar dengan tinggi antara 50 - 70 cm dan diameter 3 meter untuk satu minggu pertama dengan kapasitas 1000 ekor DOC yang dapat dilebarkan sesuai kebutuhan. Saat menjelang DOC datang, chick guard sudah ditata dengan diameter 3 meter hingga umur ayam satu minggu (7 hari). Memasuki minggu kedua chick guard akan dilebarkan dengan diameter 5 meter dan selanjutnya secara bertahap sampai akhir masa brooding.

            Alas yang digunakan pada kandang tipe panggung maupun postal tidaklah berbeda. Alas berbahan sekam merupakan pilihan yang banyak digunakan di masyarakat, sedangkan alternaif lain yang dapat digunakan sebagai pengganti sekam adalah serbuk gergaji dan sabut kelapa yang telah digiling dengan syarat harus dalam kondisi kering. Sebagian besar peternak menggunakan sekam karena memiliki keunggulan mudah didapat dan harganya terjangkau, akan tetapi memiliki kekurangan yaitu cukup berdebu yang tentu berpengaruh pada pernafasan. Sementara itu sabut kelapa dan serbuk gergaji juga bias menjadi pilihan meski kadang cukup sulit untuk didapatkan, akan tetapi mampu meminimalisir debu.

            Alas yang digunakan untuk indukan ketebalannya minimal 5 cm yang kurang lebih membutuhkan 8 sak sekam untuk indukan dengan diameter 3 meter. Selanjutnya koran ditata diatas sekam hingga menutupi seluruh permukaan dengan jumlah minimal 4 lapis yang nantinya setiap dua hari sekali lapisan yang paling atas diambil agar kotoran, tumpahan pakan dan air minum dapat dibuang. Hal ini supaya alas tetap bersih dan mengurangi amoniak, selain itu agar anak ayam yang masih kecil bias membedakan antara pakan dengan sekam. Memasuki minggu kedua alas koran sudah diambil semua dan anak ayam sudah bias mengenali pakannya dan langsung menapak diatas sekam.

            Pemanas yang dapat digunakan ada beberapa macam antara lain pemanas batu bara, lampu bohlam, semawar, gasolex dan pemanas dengan elemen listrik. Diantara beberapa pemanas tersebut, gasolex merupakan pemanas yang cukup banyak digunakan di kalangan peternak karena cukup mudah didapatkan, harga terjangkau, praktis dan mampu menghasilkan panas yang dibutuhkan. Pada intinya dengan pemanas apapun yang dibutuhkan adalah kebutuhan suhu di dalam indukan nyaman bagi anak ayam. Pemanas sebaiknya diletakkan di tengah dengan ketinggian kurang lebih satu meter dan dinyalakan minimal setengah jam sebelum DOC datang. Hal ini agar suhu di dalam indukan merata dengan minimal suhu terjauh dari pemanas adalah 32°C yang dilihat dengan meletakkan termometer pada jarak terjauh dari pemanas. Parameter lain yang dapat digunakan adalah melihat sebaran DOC, jika menyebar dengan merata dan bergerak aktif maka suhu di dalam indukan sudah cukup nyaman. Namun jika masih berkumpul di dekat pemanas atau menjauh dari pemanas maka suhu di dalam indukan kurang atau terlalu panas.


        Tempat pakan dan tempat minum untuk DOC tentunya harus memiliki bentuk dan ukuran yang sesuai dengan kebutuhannya. Hal ini karena anak ayam yang masih kecil masih perlu untuk belajar mengenali pakannya dan bagaimana cara untuk makan. Tempat pakan untuk DOC yang harus disiapkan adalah nampan DOC dan tempat pakan tabung ukuran kecil, sedangkan tempat minumnya dapat menggunakan tempat minum ayam ukuran satu galon yang diberi kelereng di dalam piringannya. Nampan DOC mempermudah anak ayam untuk langsung bias mematuk pakan tersebut karena posisinya berada di bawah. Namun kekurangannya adalah tempat pakan akan cepat kotor karena bercampur kotoran, oleh karena itu perlu dilakukan pembersihan secara rutin. Setelah berumur satu minggu maka perlu dicoba untuk menggunakan tempat pakan gantung yang ketinggian tempat pakan ini juga harus disesuaikan dengan tinggi ayam agar tidak kesulitan untuk mematuk pakan.

        Tempat minum ayam ukuran satu gallon yang digunakan dengan diberi kelereng di dalam piringannya berfungsi agar anak ayam tidak masuk / menceburkan tubuhnya kedalam piringan, Karena dapat membuat kotor tempat minum dan tubuh anak ayam akan menjadi basah. Ketinggian tempat minum juga harus disesuaikan dengan tinggi ayam minimal sejajar dengan dada ayam. Namun dari semua itu perlu juga untuk diperhatikan kondisi dari seluruh perlengkapan dan peralatan kandang harus dalam kondisi baik dan siap digunakan.

Penulis : 

Priya Anugera S, S.Pt

NIP. 19820221 201101 1 009

Pengawas Mutu Pakan Ahli Muda

Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar


Tidak ada komentar:
Write comments